Sunday, April 9, 2017

MAKALAH ANALISIS BREAK EVEN POINT


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena bimbingan dan penyertaan-Nya, sehingga saya dapat merangkum paper ( dalam bentuk rangkuman ) ini guna memenuhi tugas yang diberikan dosen pengajar pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Persada Indonesia YAI. Saya  menyadari bahwa tugas ini masih belum sempurna disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan baik teori, maupun praktek. Dengan demikian saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan penulisan paper ini.
Kiranya Yang Maha Kuasa tetap menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.








                                                                                                                     Penulis







DAFTAR ISI

Kata pengantar.................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar belakang......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
I.               Break Even.........................................................................................4
II.             Break Even Point.............................................................................................4
A.   Break Even Point Unit atau BEP unit.........................................................5
B.    Break even point Rupiah atau BEP rupiah................................................5
C.    Break Even Point Mix Product..................................................................6
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan...........................................................................................................7











BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan.



















Bab II
PEMBAHASAN

I.     Break Even
Break Even adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, dalam unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui break even ini diharapkan pada volume penjualan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, yaitu tidak rugi ataupun tidak untung.
Analisis ini memerlukan estimasi mengenai biaya tetap, biaya variabel, dan penjualan. Contoh dari biaya tetap adalah biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, bunga kredit, dan gaji pimpinan, sedangkan contoh dari biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya material, biaya utiliti.

II.            Break Even Point
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini:
  1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
  2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
  3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Manfaat  dari analisis break event point ( titik impas)
Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a)          Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
b)        Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c)      Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
d)     Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
e)      Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.

A.   Break Even Point Unit atau BEP Unit
Ini adalah harga yang Anda terima per unit penjualan. Memperhitungkan diskon penjualan dan penawaran khusus. Mendapatkan nomor ini dari perkiraan penjualan Anda.
Untuk bisnis berbasis non-unit, membuat per-unit pendapatan satu dolar dan masukkan biaya Anda sebagai persen dari dolar. Pertanyaan paling umum tentang masukan ini berhubungan dengan rata-rata banyak produk yang berbeda ke dalam perkiraan tunggal.
Rumus:

BEP-Unit        =          Fixed Cost
                                         Harga Jual – Variabel Cost


B.   Break Even Point Rupiah atau BEP Rupiah
Break even rupiah atau titik pulang pokok yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan tertentu.

Rumus :
BEP-Rupiah          =   Total Fixed Cost x  Harga jual/ Harga jual per unit - VC
 
C.    Break Even Point Mix Product atau BEP MIX
Break even point mix dalam asumsi perusahaan hanya menghasilkan lebih dari dua macam produk, dan bila menghasilkan lebih dari dua macam produk maka tidak boleh ada perubahan komposisi dalam BEP mix menunjukkan perimbangan penjualan antara beberapa macam produk yang dihasilkan. Apabila ada perubahan BEP Mix nya akan menyebabkan perubahan BEP secara total.


Rumus ;
BEP  = TFC/ [ (1- AVC/ Pi) Wi ]
*Penjualan BEP masing-masing produk:       %tase penjulan x BEP perhari/ P (Harga)
BEP= Keadaan dimana TC=TR


Keterangan:
a.     Biaya Tetap(FC) adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha, biaya asuransi. Dll.
b.     Biaya Variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll.
c.     Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
d.     Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
e.     BEP adalah jumlah Rupiah yang harus diterima pada kondisi BEP
f.      TFC adalah Total Fixed Cost
g.     AVC adalah biaya variabel masing-masing produk
h.     Pi adalah harga masing-masing produk
i.      Wi adalah presentase


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
BEP (Break Even Point) adalah titik dimana ketentuan penerimaan total sama dengan pengeluaran total. Analisis BEP membutuhkan suatu perkiraan biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variabel cost) dan penerimaan (revenue).
Apabila perusahaan di dalam kegiatan operasinya menggunakan biaya tetap dan pada volume penjualan hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel saja. Dengan Break Even Point ,manajer perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan yang disyaratkan agar tidak menderita kerugian, dan disarankan dapat mengambil langkah-langkahyang tepat untuk masa akan datang. Dengan mengetahui titik impas ini,manajer juga dapat mengetahui sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih oleh perusahaan tersebut.

















CONTOH SOAL
1.     Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,-
Variable cost    Rp.10.000 / unit
Harga jual   Rp. 20.000 / unit
Maka BEP per unitnya adalah....
a.     50
b.     60
c.     80
d.     90
e.     95
2.     Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah....
a.     5.000.000
b.     8.000.000
c.     1.000.000
d.     9.000.000
e.     8.500.000
3.     ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Pengertian tersebut adalah pengertian......
a.     PLC
b.     MRP
c.     EOQ
d.     JIT
e.     BEP
4.     Margin Konstribusi adalah.............
a.     Harga jual barang atau jasa yang dihasilkan
b.     selisih harga jual per unit dengan biaya variable per unit.
c.     Presentase
d.     Titik impas
e.     Total biaya variabel
5.           Fixed Cost/  Harga Jual- Variabel Cost
Rumus tersebut adalah rumus.........
a.     BEP Mix
b.     BEP Rupiah
c.     BEP Unit
d.     EOQ
e.     JIT
                         
  CONTOH KASUS
            1.                    PT. Agung Citra  “Data produksi atau Penjualan”
Tahun
Volume Produksi
2010
100 mt
2011
115 mt
2012
135 mt
2013
165 mt
2014
180 mt

Diketahui ; FC = Rp. 1m/ bulan
                        VC= Rp. 40.000/ u
                        S/P= Rp. 100.000/u
                        1mt= 1000 u
Ditanya:           tahun ke berapa dia untung?
2.  Sebuah restoran siap saji akan menentukan berapa BEP yang harus dicapai dari hasil penjualan produk-produknya. Perusahaan mempunyai informasi sbb:

Jenis produk
Harga (P)
AVC
Ramalan penjualan/th
Roti isi daging
$ 2,95
$ 1,25
7000
Minuman ringan
$ 0,80
$ 0,30
7000
Kentang panggang
$ 1,55
$ 0,47
5000
Teh
$ 0,75
$ 0,25
5000
Salad
$ 2,85
$ 1,00
3000

Dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan mengeluarkan biaya tetap sebesar $ 3500/ bulan.
Tentukan...
a.     Berapa total penerimaan dalam kondisi BEP?




0 comments:

Post a Comment