BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Spesialis-spesialis
informasi sebuah perusahaan terdiri atas anilis sistem, administrator basis
data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database,
dan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis
informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh
spesialis informasi, pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan
hal-hal selain penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna
untuk mendapat dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para
spesialis tidak mampu untuk mengikutinya. Akibatnya, pengguna akhirnya
mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi
pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan
pekerjaan pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa
konsultasi. Sebuah perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam
komputasi pengguna akhir akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang
penggunanya tidak mampu.
Pengetahuan mencerminkan bahan-bahan yang dapat dipelajari
dan keahlian meliputi kemampuan-kemampuan alamiah, yang ditingkatkan oleh
pendidikan dan pengetahuan. Aplikasi-aplikasi otomatisasi kantor yang pertama
awalnya dirancang untuk digunakan oleh para pegawai secretariat dan juru tulis,
namun aplikasi tersebut tak berapa lama menyebar ketingkat manajerial dan
professional. Aplikasi ini dimungkinkan oleh suatu konsep yang disebut sebagai
kantor maya dimana pekerja tidak harus secara fisik bertempat dilokasi kantor
agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Gerakan kantor maya yang dipicu oleh
telecommuting dan hoteling menjadi begitu popular hingga ia memperluas konsep
dari organisasi maya. Pengembangan sistem adalah suatu aktivitas yang selalu
berevolusi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
struktur organisasi yang inovatif?
2. Apa
saja keuntungan dan resiko komputasi pengguna akhir?
3. Mengapa
dibutuhkan kriteria pendidikan, pengetahuan yang dibutuhkan untuk karier
dibidang informasi?
4. Bagaimana
menempatkan pengguna system dan spesialis informasi pada perspektif?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah,antara lain :
1. Untuk
mengetahui bagaimana stuktur organisasi yang inovatif
2. Untuk
mengetahui keuntungan dan resiko yang dihadapi komputasi pengguna akhir
3. Untuk
mengetahui kriteria yang dibutuhkan dalam bidang informasi
4. Untuk
mengetahui bagaimana menempatakn pengguna system dan spesialis informasi pada
perspektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. ORGANISASI BISNIS
Sistem
informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.
Area-area bisnis dasar perusahaan adalah keuangan, sumber daya manusia, layanan
informasi, produksi, dan pemasaran.
2.1.1. Dukungan Sistem
Informasi Bagi Organisasi
Sistem
informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, eksekutif, dan
area bisnis. SIM dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum para
manager perusahaan. Sistem informasi eksekutif dirancang untuk digunakan oleh
manager tingkat strategis perusahaan, dan lima sistem informasi ditingkat lebih
rendah dalam figure tersebut mencakup kebutuhan-kebutuhan informasi unik dari
area-area bisnis tersebut.
Sistem-sistem informasi ini dirancang khusus untuk
organisasi fisik, yaitu cara bagaimana sumber daya fisik (manusia, bahan baku,
mesin, dan uang) dialokasikan ke berbagai area-area fisik perusahaan, anak
perusahaan global, divisi, wilayah, distrik, cabang, dan seterusnya.
2.2. ORGANISASI LAYANAN INFORMASI
Layanan
informasi (indormation service – IS) untuk menguraikan unit perusahaan yang
memiliki tanggung jawab atas mayoritas sumber daya informasi. Nama-nama lain divisi
SIM atau departemen SIM dan khususnya teknologi informasi (information
technology) juga popular.
2.2.1. Sumber Daya Informasi
Sebagian
besar sumber daya ini berlokasi dilayanan informasi dan merupakan tanggung
jawab dari chief information officer (CIO). Sumber daya informasi yang terdapat
di area-area pengguna adalah tanggung jawab dari para manager area pengguna.
2.2.2. Spesialis Informasi
Spesialis
informasi (information specialist) untuk menggambarkan karyawan yang tanggung
jawab utamanya adalah memberikan kontribusi atas tersedianya sumber daya
informasi dalam perusahaan. Spesialis informasi pada awalnya meliputi:\
a) Analis
sistem
Analis sistem adalah orang yang ahli dalam
mendefinisikan masalah dan dalam membuat dokumentasi tertulis mengenai bagaimana
komputer akan membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
b) Administrator
basis data
Seorang spesialis informasi yang
bertanggung jawab atas basis data. Tugas DBA terbagi dalam empat area utama;
perencanaan, implementasi, operasi, dan keamanan.
c) Webmaster
Bertanggung jawab atas insiden penyajian
situs web perusahaan. Webmaster bekerja sama dengan spesialis jaringan untuk
memastikan bahwa jaringan komunikasi antara perusahaan dan pelanggan atau
sekutu bisnisnya selalu terbuka. Webmaster memiliki keahlian dalam memanipulasi
atau rancangan grafik. Bawahan webmaster bertanggung jawab dalam membuat
gambar-gambar tersedia tetap konsisten dan saling mendukungdalam seluruh
halaman situs web. Tugas penting dari seorang webmaster adalah melacak
orang-orang yang mengunjungi halaman web perusahaan. Relasi dengan pelanggan
dapat sangat ditingklatkan dengan situs web yang beropersai setiap hari.\
d) Spesialis
jaringan
Spesialis jaringan
bekerja dengan analis sistem dan pengguna dalam membuat jaringan
komunikasi data yang menyatukan sumber daya komputasi yang menyebar. Spesialis
jaringan menggabungkan keahlian dari bidang-bidang komputasi maupun
telekomunikasi. hal yang sangat sulit dilakukan adalah memelihara jaringan yang
memenuhi persyaratan untuk aplikasi-aplikasi berbasis web, karena sebagian
besar komunikasi terjadi diluar batasan perusahaan.
e) Programmer
Programmer menggunakan dokumentasi yang
dibuat oleh sistem analis untuk membuat kode program komputer yang mengubah
data menjadi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Beberapa perusahaan
menggabungkan fungsi sistem analis dan programmer menciptakan suatu analis
programmer.
f) Operator
Operator manjalankan peralatan komputasi
berskala besar, seperti komputer mainframe dan server. Operator akan memonitor
konsol, mengganti kertas printer, mengelola perpustakaan pita dan disk
penyimpanan data, serta ,melakukan tugas lain yang serupa. Spesialis informasi
umumnya digabungkan dengan perwakilan-perwakilan dari organisasi pengguna untuk
membentuk tim proyek yang mengembangkan sistem.
2.3. STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN INFORMASI
Spesialis
informasi dalam layanan informasi dapat diorganisasikan menurut berbagai macam
cara. Unit-unit organisasional yang pertama disentralisasikan didalam
perusahaan, dengan hampir seluruh sumber daya informasi berlokasi di unit IT.
2.3.1. Tren Dari Struktur
Tersentalisasi Ke Desentralisasi
Suatu
struktur organisasi yang umum bagi suatu tersentralisasi. Perusahaan telah
menugaskan beberapa orang analis sistem dan programmer untuk mengembangkan
sistem-sistem baru dan beberapa orang analis sistem serta programmer lainnya
untuk memelihara sistem-sistem yang sudah ada. Masing-masing kelompok dipimpin
oleh seorang manajer. Unit-unit operasi, administrasi basis data, dan jaringan
akan memeberikan kontribusi bagi pengembang maupun pemeliharaan.
2.3.2. Struktur Organisasi
Inovatif
Struktur
Organisasi Inovatif, ada 3 yaitu :
a) Model
Sekutu ( partner model ) : layanan informasi yang bekerja dengan area-area
bisnis dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis.
b) Model
Platform ( platform model ) : layanan informasi tidak akan secara aktif
mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya informasi sehingga
informasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis.
c) Model
Terskala ( scalable model) : sumber daya yang harus diperoleh behitu
peluang pasar muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang
tersebut tidak lagi terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada
tingkat yang minimum.
Hal yang disari selama tahun 1990-an adalaah bahwa
sentralisasi maupun desentralisasi memiliki keunggulan masing-masing.
Perusahaan-perusahaan besar berusaha untuk mencapai suatu struktur oragnisasi
yang “tersentralisasi secara sentral.” Hal ini dicapai dengan memberikan wewenang
kepada unit IS korporat untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan
infrasuktur IT, dna wewenanga kepada area-area mereka masing-masing. Struktur
ini memiliki kesulitan karena dua alasan. Pertama, IT kini memainkan peranan
yang lebih besat di perusahaan daripada masa lalu. Kedua, prubahan teknologi
menuntut agar struktur memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan
pengetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna sistem maupun pengembang,
sekaligus memanfaatkan segala jenis sumber daya informasi yang tersedia dari
vendor dan konsultan.
Sebagai respons kebutuhan ini, para penelitin SIM
mengidentifikasikan tiga struktur inovatif, yang disebut model
sekutu (partner model), model platform (platform model),
dan model terskala (scalable model). Basis dari model
sekutu adalah bahwa layanan informasi bekerja dengan area-area bisnis
dalam menggunakan teknologi informasi guna menghasilkan inovasi bisnis. Asumsi
yang mendasari model platformadalah bahwa layanan informasi tidak akan
secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan menyediakan sumber daya
informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area bisnis.
Beberapa perusahaan, khususnya yang beroperasi secar sikluss, memilliki
kebutuhan untuk dapat menyesuaikan dengan sepat tingkat sumber daya informasi
yang dimilikinya untuk meespons kondisi pasar. Model berskalamenyadari
bahwa sumber daya harus dipperoleh begitu peluang pasar muncul dan harus dapat
dengan cepat dilepaskan.
2.4. KOMPUTASI PENGGUNA AKHIR
Sistem
informasi yang pertama dikembangkan dengan para spesialis informasi melakukan
seluruh pekerjaan bagi para pengguna. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana
spesialisasi informasi bertindak sebagai perantara, yang memisahkan pengguna
dari komputer.
Di akhir tahun 1970-an kita melihat berkembangnya minat dari
pihak pengguna untuk mengembangkan aplikasi komputernya sendiri, suatu
pendekatan yang disebut komputasi pengguna akhir(end-user
computing). Pengguna akhir merupakan kata yang sinonim
dengan pengguna; pengguna menggunakan produk akhir dari suatu system
berbasis komputer. Komputasi pengguna akhir timbul disebabkan oleh empat
pengaruh utama:
a) Dampak
pendidikan komputer. Selama awal tahun 1980-an, dampak program-program
pendidikan komputer yang baik di sekolah-sekolah negri dan swasta, perguruan
tinggi, dan perusahaan-perusahaan industri mulai terlihat. Antrian layanan
informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan
daripada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menyebabkan para pengguna mulai
mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan dukungan sistem kepada
layanan informasi. Layanan informasi tidak dapat memberikan respons yang cukup
cepat untuk memenuhi tuntutan, dan antrian mulai menumpuk dengan pekerjaan yang
menunggu untuk dikerjakan oleh komputer.
b) Murahnya
peranti keras. Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro
berharga murah
c) Peranti
lunak siap pakai. Baik perusahaan peranti keras maupun peranti lunak membuat
peranti lunak yang akan mengerjakan tugas-tugas akutansi dasar sekaligus
memberi informasi bagi pengambila keputusan.
Pengguna akhir tidak perlu bertanggung jawab penuh atas
pengembangan sistem, namun mereka harus menanggung sebagian tanggung jawab
berikut. Konsep ini lebih diartikan bahwa spesialis informasi akan lebih banyak
memainkan peranan konsultasi daripada yang sebelumnya pernah mereka lakukan.
2.5. PENGGUNA SEBAGAI SUATU SUMBER DAYA INFORMASI
Pengguna
dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi penting yang
dapat memberikan satu kontribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan
meraih keunggulan kompetitif. Dalam memutuskan bagaimana perusahaan akan
mempergunakan sumber daya informasinya, manajemen puncak harus memberikan
perhatian yang cukup besar tentang bagaimana cara komputasi pengguna akhir akan
dilaksanakan, sehingga pada akhirnya akan memaksimalkan manfaatnya dan
meminimalkan risikonya.
2.5.1. Keuntungan Komputasi
Pengguna Akhir
EUC
memberikan dua manfaat utama:
a) Manyamakan
kemampuan dan tantangan. Pergeseran beban kerja dalam pengembangan sistem ke
area-area pengguna memberikan kebebasan bagi spesialis informasi untuk lebih
berkonsentrasi pada organisasi secara luas dan sistem-sistem yang rumit, yang
memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik di area-area berikut.
b) Mempersempit
jarak komunikasi. Kesulitan yang sesuai menghantui pengembangan sistem jarak
hari pertama komputasi adalah komunikasi antara pengguna dan spesialis
informasi.
Manfaat-manfaat
di atas akan menghasilkan pengembangan sistem yag lebih baik daripada yang
dihasilkan oleh spesialis informasi yang mencoba untuk melakukan sendiri
sebagian besar pekerjaan.
2.5.2. Resiko Komputasi
Pengguna Akhir
Sebaliknya,
ketika pengguna akhir mengembangkan sistem mereka sendiri, mereka akan
menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko:
a) Sasaran
sistem yang buruk. Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada
aplikasi-aplikasi yang seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara
manual.
b) Sistem
yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk. Para pengguna akhir, meskipun
mereka memiliki tingkat kompetensi teknis yang cukup tinggi, biasany tidak akan
dapat menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam hal perencanaan
sistem.
c) Pengguna
sumber daya informasi yang tidak efisien. Ketika tidak terdapat kendali pusat
atas akusisi peranti keras dan peranti lunak yang berlebihan.
d) Hilangnya
integritas data. Pengguna akhir tidak menjaga data dan peranti lunak
mereka.
e) Hilangnya
kendali. Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri
tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan dukungan komputer
bagi perusahaan.
Karena potensi manfaat yang dimilikinya, perusahaan harus
mengembangkan suatu rencana strategis sumber daya informasi yang memungkinkan
EUC berkembang dan tumbuh subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis
pengendalian yang telah bekerja dengan begitu baik di layanan informasi juga
harus diterapkan pada area-area pengguna.
2.6. KRITERIA
PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK KARIER DI BIDANG
LAYANAN INFORMASI
Pengembangan
sistem informasi membutuhkan pengetahuan dan keahlian tertentu. Spesialis
informasi menerapkan pengetahuan dan keahlian secara kontinu. Pengguna
menerapkannya ketika mereka pernah ikut terlibat dalam komputasi
pengguna akhir.
2.6.1. Pengetahuan Pengembangan
Sistem
Pengetahuan
adalah sesuatu yang dapat dipelajari, baik itu melalui mata kuliah formal
ataupun melalui upaya sendiri seperti membaca dan mengamati. Jenis pengetahuan
yang memungkinkan sesorang memberikan kontribusi dalam upaya-upaya pengembangan
sistem meliputi pengetahuan komputer, pengetahuan informasi, dasar-dasar
bisnis, teori sistem, proses pangembangan sistem, dan pembuatan model sistem.
a) Pengetahuan
komputer (computer litercy) adalah kemampuan untuk menggunakan sumber daya
komputer guna mendapatkan pemrosesan yang dibutuhkan.
b) Pengetahuan
informasi (information literacy) meliputi pemahaman bagaimana menggunakan
informasi dalam setiap langkah proses pemecahan masalah dimana informasi
tersebut dapat diperoleh dan bagaimana membagi informasi dengan orang lain.
c) Dasar-dasar
bisnis (business fundamentals) adalah topik-topik yang biasanya terdapat dalam
mata kuliah inti S1 dan S2 bisnis, akutansi, keuangan, pemasaran, manajemen,
SIM, dan operasi.
d) Teori
sistem (systems theory) menjelaskan bagaimana cara menggambarkan sesuatu
fenomena dalam bentuk struktur-struktur sistem normatif.
e) Proses
pengenbangan sistem (system development process) terdiri atas langkah-langkah
yang diambil uantuk mengembangkan suatu sistem informasi.
f) Pembuatan
model sistem (systems modelling) terdiri atas berbagai cara untuk
mendokumentasikan suatu sistem.
Adalah mungkin untuk mengidentifikasikan tidak hanya
jenis-jenis pengetahuan dan keahlian yang penting bagi spesialis informasi dan
pengguna saja, namun juga bagaimana pengguna dapat dibagi kembali menjadi
manajemen umum dan stafnya. Staf profesional terdiri atas
spesialis-spesialis seperti peneliti pemasaran dan ilmuan manajemen,
sedangkan staf administrasiterdiri atas pegawai kantor.
2.6.2. Keahlian Pengembangan
Sistem
Setiap
individu biasanya memiliki kemampuan masing-masing yang berbeda yang berasal
dari bakat alamiah, dan proses pembelajaran yang menyempurnakannya. Keahlian
pengembangan sistem meliputi keahlian berkomunikasi, kemampuan analitis,
kreativitas, dan kepemimpinan.
a) Keahlian
komunikasi (communications skills) melibatkan kemampuan untuk menyampaikan
informasi kepada satu orang atau lebih dengan menggunakan komunikasi lisan,
tulisan, gambar.
b) Kemampuan
analitis (analytical ability) melibatkan studi dan pemahaman akhir atas suatu
situasi dengan tujuan untuk merumuskan respons atau solusi.
c) Kreativitas
(creativity) adalah penciptaan ide atau solusi baru yang sepenuhnya atau
separuhnya baru.
d) Kepemimpinan
(leadership) adalah kemampuan untuk mengarahkan orang lain untuk melaksanakan
tugasnya.
2.7. MENGELOLA
PENGETAHUAN YANG DITUNJUKKAN OLEH SUMBER DAYA INFORMASI PERUSAHAAN
Perusahaan
sering kali menganggap manajeman pengetahun (knowledge
management-KM) sebagai sistem jenis lin yang harus dikembangkan. Sistem
seperti ini akan menciptakan pengetahuan, mengelolanya, dan mengirimkannya ke
pengguna – pengguna yang tepat. Vendor-vendor seperti KnowledgeBase.net menjual
peranti lunak manajemen pengetahuan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin
mengambil keuntungan dari peranti lunak siap pakai.
2.8. OTOMATISASI KANTOR
Ketika
kita melacak kembali jalan yang telah ditenpuh oleh komputasi bisnis selama 50
tahunan sejarahnya, kita sering kali menemui istilah otomatisasi
kantor (office automation). Otomatisasi kantor adalah penerapan
otomatisasi, seperti teknologi computer, pada pekerjaan kantor. Otomatisasi
kantor dapat dilacak dilacak kembali hingga awal tahun 1960-an, ketika IBM
memperkenalkan istilah pengolahan kata (word processing) untuk menyatakan
suatu konsep yang menyatakan bahwa kebanyakan aktivitas kantor dipusatkan pada
pengolahan kata-kata. Otomatisasi kantor (office
automation-OA) meliputi seluruh system elektronik formal maupun informal
yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang
di dalam maupun di luar perusahaan.
Satu
keuntungan dari OA adalah adanya fakta bahwa ia memberikan suatu sambungan
komunikasi bagi orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk saling
berkomunikasi satu sama lain.
2.8.1. Pergeseran Dari
Pemecahan Masalah Administratif Ke Manajerial
Aplikasi-aplikasi
OA pertama sebelumnya dimaksudkan untuk mendukung pegawai bagian sekretariat
dan administrative. Pengolah kata, e-mail, faks, dan penanggalan
elektronik adalah contoh-contohnya. Seiring dengan semakin bertambahnya
pengetahun computer di kalangan manajer dan professional, mereka menyadari
bahwa mereka dapat menggunakan berbagai aplikasi untuk memecahkan masalah yang
mereka hadapi. Mereka mulai menggunakan e-mail untuk berkomunikasi
dengan pemecah masalah lainnya, menggunakan penanggalan elektronik untuk
menjadwalkan rapat dengan pemecah masalah yang lain, melakukan konferensi video
untuk menghubungkan para pemecah masalah di wilayah geografis yang luas, dan
seterusnya.
2.9. KANTOR MAYA
Kemampuan
OA untuk menghubungkan orang secara elektronik membuka pintu-pintu baru dalam
bagaimana pekerjaan kantor dilaksanakan. OA bahkan membuat pekerjaan kantor
tidak harus dikerjakan di kantor. Sebagai gantinya, pekerjaan seperti itu dapat
dilakukan di manapun karyawan berada-di suatu kantor maya. Konsep kantor
maya (virtual office) mengakui bahwa pekerjaan kantor dapat dilakukan
hamper di semua lokasi geografis selama tempat kerja tersebut terhubung dengan
satu atau lebih lokasi tetap perusahaan oleh suatu jenis kemampuan komunikasi
elektronik. Konsep ini dimulai dengan telecommuting, lalu
disempurnakan untuk menciptakan suatu fasilitas kantor yang
disebut hoteling
2.9.1. Telecommuting
Istilah telecommuting diperkenalkan
karena sepertinya merupakan satu cara yang tepat untuk menggambarkan bagaimana
karyawan dapat secara elektronik “pergi” ke tempat kerja. Keuntungan
terbesar telecommuting bagi karyawan adalah fleksibilitas yang
diberikan dalam menjadwalkan tugas-tugas pekerjaan sehingga tugas pribadi juga
akan dapat diakomodasi. Keuntungan lainnya adalah perusahaan biasanya akan
memberikan perhatian yang lebih besar pada kebutuhan komunikasi
paratelecommuter jika dibandingkan dengan lingkungan kantor biasa, di mana
sebagian besar informasi dikomunikasikan dalam percakapan informal dan melalui
observasi
2.9.2. Hoteling
Fokus telecommuting yang
pada awalnya hanya terbatas pada beberapa kelas pekerja kantor tertentu saja
yang dapat melakukan pekerjaan mereka di rumah, telah meluas hingga meliputi
seluruh karyawan yang hanya datang ke kantor bilamana dibutuhkan. Konsep ini
diberi nama hoteling, dan ide di baliknya adalah bahwa perusahaan
menyediakan suatu fasilitas terpusat yang dapat dibagi bersama oleh karyawan
jika terdapat kebutuhan akan ruangan dan dukungan kantor.
Keuntungan hoteling adalah pemanfaatan sumber daya
dan ruangan yang lebih efektif dan fokus yang lebih baik pada apa yang
dibutuhkan untuk mendukung personel kantor. Risiko yang ada meliputi anggapan
akan hilangnya “bonus” oleh para karyawan yang tidak lagi memiliki ruangan
kantor pribadi, hilangnya perasaan berada dalam suatu komunitas, dan potensi
dampak negative pada budaya korporat.
2.9.3. Keuntungan Kantor Maya
Telecommuting dan hoteling memungkinkan
adanya kantor maya. Kantor maya mampu mengatasi kendala-kendala fisik dari
suatu tempat kerja dengan peranti elektronik sehingga memungkinkan diperolehnya
beberapa potensi keuntungan nyata, antara lain :
a) Biaya
fasilitas yang lebih rendah. Karena beberapa orang karyawan bekerja di tempat
lain, perusahaan tidak membutuhkan kapasitas kantor yang sebesar dulu, sehingga
memungkinkan turunnya biaya untuk sewa dan perluasan kantor.
b) Biaya
peralatan yang lebih rendah. Sebagai ganti dari memberikan seperangkat
peralatan kantor kepada setiap orang, para karyawan dapat saling berbagi
peralatan dengan cara yang sama seperti para partisipan di dalam suatu jaringan
area local berbagi sumber daya komputasi.
c) Berkurangnya
penghentian pekerjaan. Ketika hujan salju, banjir, badai, dan semacamnya
menjadikan karyawan tidak dapat melakukan perjalanan ke tempat kerja fisik,
aktivitas perusahaan dapat langsung terhenti.
d) Kontribusi
sosial. Kantor maya memungkinkan perusahaan mempekerjakan orang-orang yang
sebelumnya mungkin tidak memiliki peluang untuk bekerja. Oleh karena itu, kantor
maya memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengekspresikan rasa
sosialnya.
2.9.4. Kerugian Kantor Maya
Ketika
sebuah perusahaan berkomitmen untuk menjalankan strategi kantor maya, maka
perusahaan tersebut akan melakukannya dengan telah memahami bahwa beberapa
dampak negatif akan dapat terjadi, yang meliputi :
a) Moral
yang rendah. Sejumlah faktor dapat menyebabkan moral karyawan yang rendah.
Salah satunya adalah tidak adanya umpan balik positif yang berasal dari
interaksi tatap muka dengan atasan dan sesame rekan kerja.
b) Kekhawatiran
akan risiko keamanan. Keamanan data dan informasi dapat lebih sulit untuk
dikendalikan di dalam lingkungan kantor maya. Bagi karyawan yang lebih suka
untuk bekerja sendirian dan menjadi atasan bagi diri mereka sendiri, kantor
maya dapat menjadi suatu sistem yang ideal.
c) Kantor
maya menuntut adanya kerjasama oleh perusahaan maupun karyawan agar dapat
berhasil.Kantor maya dapat menuntut dedikasi yg lebih besar dari karyawan
daripada kantor tetap.Kantor maya bukanlah suatu hal yg bisa dilakukan oleh
semua orang.Kecuali para karyawan bisa mendisiplinkan diri mereka
untuk melakukan pekerjaan tanpa supervise dan motivasi,kemungkinan besar
pekerjaan yg diberikan tidak akan selesai.
2.10. ORGANISASI MAYA
Keberhasilan
kantor maya memici para visioner untuk melihat bagaimana kantor maya dapat
diperluas hingga berlaku bagi keseluruhan perusahaan_sebuah organisasi
maya.Disebuah organisasi maya (virtual organization),operasi keseluruhan
perusahaan dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi tidak terikat pada lokasi
fisik.
2.10.1. Dampak Sosial
Organisasi Maya
Industri-industri
yg paling tertarik pada konsep kantor maya dan organisasi maya adalah industrri
yg membeerikan nilai tambah dalam bentuk informasi,ide,dan kecerdasan(intelligence).Istilah
ekonomi tiga 1(three 1 economy) diberikan untuk menjabarkan industry-industri
seperti ini. Contohnya adalah bidang-bidang pendidikan, perawatan. kesehatan, hiburan,
perjalanan, olahraga, dan konsultasi. Seiring dengan semakin banyaknya industri-industri
yg tertarik dg kantor maya,perubahan yg terjadi mungkin akan mempengaruhi cara
hampir semua orang hidup dan bekerja.Pengaruh ini akan jelas terlihat pada
penampilan fisik dan fungsi dari kota-kota kita.Kantor maya dan organisai maya
akan menurunkan permintaan gedung-gedung pencakar langit dan
transportasi,menjadikan kota kita lebih tenang.
Agar
hal seperti ini dapat terjadi setiap orang harus dapat berpartisipasi.Pekerja
di semua tingkatan harus tertarik pada pekerjaan-pekerjaan di Ekonomi
Tiga I dan memiliki pengetahuan dan keahlian yg dibutuhkan untuk
berhasil.Tingkat kompetensi yg tinggi seperti ini membutuhkan dedikasi
dari pihak lembaga-lembaga pendidikan maupun pemerintah di semua tingkatan
untuk mendorong dan memfasilitasi terjadinya perubahan.
Dewasa
ini, hampir seluruh aktivitas perusahaan mencakup lebih banyak informasi,ide,dan
kecerdasan dibandingkan dengan masa lalu .karenanya, universitas-universitas
dan SMA secara rutin memasukkan pengetahuan informasi dan pengetahuan computer
ke dalam program-programnya.Teknologi informasi dan sistem informasi terjalin
kedalam suatu proses-proses bisnis.
2.11. MENEMPATKAN
PENGGUNA SISTEM DAN SPESIALIS INFORMASI PADA PERSPEKTIF
Unsur
manusia terus menjadi salah satu bahan paling penting dalam pengembangan dan
penggunaan sistem informasi. Para pemain utama adalah pengguna dan spesialis
informasi. Kedua kelompok tersebut membentuk tim pengembangan.
Pengembangan sistem pada awalnya dilakukan sepenuhnya oleh
spesialis informasi. Namun, lama kelamaan pengguna telah memainkan peranan yang
semakin penting. Sampai ke suatu titik ekstrem, pengguna dapat melakukan
seluruh pekerjaan pengembangan.
Tidak hanya pekerjaan pengembangan saja yang berubah,
keadaan dimana pekerjaan dilaksanakan juga ikut mengalami pekerjaan. Organisasi
tidak lagi berbentuk fisik, yang mengharuskan pekerjaan dan pekerja berada pada
suatu lokasi fisik. Jaringan komunikasi elektronik memungkinkan perusahaan
mencapai suatu organisasi maya, dimana pekerjaan dapat dilakukan di hampir
semua tempat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Spesialis
informasi sebuah perusahaan terdiri atas analis sistem, administrator basis
data, webmaster, spesialis jaringan, programmer, dan operator. Perusahaan
hendaknya mengelola pengetahuan yang diawali oleh sumber-sumber daya
informasinya. Pengetahuan ini terdapat dalam sistem, peranti lunak, database,
dan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis
informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh
spesialis informasi, pengguna tidak diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan
hal-hal selain penyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika tuntutan pengguna
untuk mendapat dukungan komputer yang lebih besar mengalami lonjakan, para
spesialis tidak mampu untuk mengikutinya.
Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka
sendiri. Suatu fenomena yang disebut komputasi pengguna akhir.
Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan
pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi. Sebuah
perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi pengguna akhir
akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.
0 comments:
Post a Comment